Wednesday, December 24, 2014

Konfigurasi Mikrotik Router Menggunakan NAT

          Mikrotik Router, merupaka sistem operasi yang diperuntukkan sebagai network router. Mikrotik Router OS sendiri adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan unt menjadikan komputer biasa menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless. Fitur-fitur tersebut diantaranya: Firewall & Nat, Routing, Hotspot, Point to Point Tunneling Protocol, DNS server, DHCP server, Hotspot, dan masih banyak lagi fitur lainnya.
          Pada Posting sebelumnya saya telah melakukan konfigurasi Mikrotik Router sederhana dengan Sistem IP DHCP, yaitu IP client akan di atur oleh Routernya. Namun pada posting sebelumnya, client masih belum memiliki koneksi ke Jaringan Internet dikarenakan ada Firewall yang harus di setting dahulu
          Nah pada posting kali ini saya akan menunjukkan konfigurasi Mikrotik Router menggunakan Firewall NAT, namun sebelumnya kita ketahui dahulu, apa itu NAT

NAT 
          NAT merupakan network address translation adalah suatu metode yang menghubungka lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat ip.  penggunaan metode ini banyak digunakan disebabkan alamat ip yang dapat dibatasi, security (keamanan), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan. 
          Sebelum masuk ke konfigurasi NAT, konfigurasi dahulu Mikrotik seperti posting sebelumnya disini:
http://taufiqth13.blogspot.com/2014/12/mikrotik.html

          Kemudian berikut adalah konfigurasi firewall NAT pada Mikrotik Router:

 1. Pilih bar Firewall pada bagian IP untuk masuk ke fitur Security pada Mikrotik Firewall

 2. Kemudian akan muncul window dibawah ini, pada bagian Chain, pilih bagian srcnat fungsinya untuk mengatur Router menggunakan NAT, lalu pilih Out. Interface pilih bagian Interface yang terhubung dengan Jaringan Internet contoh nya yang saya gunakan adalah WAN-PCR, jadi NAT akan digunakan pada interface yang terhubung dengan jaringan internet (Pada posting sebelumnya interface yang digunakan untuk terhubung dengan internet diberi nama ether3-PCR)

 3. Masuk ke Tab Action lalu pilih masquerade, tekan OK

4. setelah selesai, coba cek kembali apakah interface yang terhubung dengan Client telah tersetting sebagai DHCP, jika sudah benar maka client sudah terkoneksi dengan jaringan internet

5. Gunakan PC Client untuk lakukan PING ke www.google.com atau langsung browsing menggunakan PC Client.
Jika berhasil maka PC Client sudah mendapatkan Koneksi internet

Note: Jika PC Client masih tidak dapat terkoneksi internet, cek kembali pada setting DHCP pada router dan firewall NAT pada router, atau cek pada PC apakah sudah menggunakan setting untuk merequest IP ke Router.

Wednesday, December 17, 2014

Konfigurasi Dasar Mikrotik Router

          Mikrotik Router, merupaka sistem operasi yang diperuntukkan sebagai network router. Mikrotik Router OS sendiri adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan unt menjadikan komputer biasa menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless. Fitur-fitur tersebut diantaranya: Firewall & Nat, Routing, Hotspot, Point to Point Tunneling Protocol, DNS server, DHCP server, Hotspot, dan masih banyak lagi fitur lainnya. MikroTik routerOS merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan sumber daya PC yang memadai.




DHCP
           DHCP singkatan dari Dinamic Host Configuration Protokol  yaitu sebuah konfigurasi IP address secara otomatis yang diberikan kepada komputer host yang memintanya, dimana komputer yang memberikan penomoran IP disebut dengan DHCP server.

Berikut adalah konfigurasi Mikrotik RouterOS menggunakan Winbox
1. Buka software winbox
   Winbox akan dengan sendirinya menscan mac-address dari router yang terhubung, pilih lalu klik connect

2. Pada port ethernet yang dipakai, beri penamaan mana yang terhubung dengan internet, dan mana yang terhubung dengan PC
3. Router yang telah terhubung dengan PC, berikan IP address seperti berikut, sehingga IP address ini akan digunakan oleh PC untuk dapat terkoneksi dengan internet, setelah selesai klik NEXT

4.  Setelah itu, pada bagian menu IP > DHCP Server, lalu kita akan mengkonfigurasi DHCP server, gunanya agar secara otomatis memberi IP yang sedang terkoneksi dengan router tersebut, sesuai dengan IP port yang dihubungnnya ke PC tersebut
Pertama, pilih interface nya lalu klik Next.
 Masukkan IP network DHCP nya
 Masukkan Gateway Address DHCP nya (IP ethernet-LAN)
 Berikan Range IP yang dapat digunakan PC, sehingga jika PC melebihi batas akan tidak mendapat koneksi
 Berikan IP DNS nya
 Router sudah dapat menjadi sebuah DHCP server dan dapat memberikan IP kepada PC lain, anda sudah dapat mencek IP anda yang terhubung dengan Mikrotik Router ini dengan membuka command promt dan mengetikkan ipconfig

5. selanjutnya adalah menyambungkan Ethernet-LAN dengan Ethernet yang tersambung dengan Internet (saya menggunakan Ethernet-PCR)
Pilih IP > DHCP Client
 Pilih Add ( + ) kemudian pilih interface yang terhubung dengan internet sekitar (saya menggunakan ether3-PCR)
setelah selesai interface tersebut akan muncul di window DHCP Client, kemudian klik interface tersebut
Setelah selesai, anda Client sudah dapat melakukan PING langsung ke Router, jika berhasil, maka Setting DHCP berhasil, namun PC Client masih belum mendapatkan koneksi internet, dikarenakan harus ada firewall yang harus di setting terlebih dahulu pada interface yang terkoneksi dengan jaringan internet.



Referensi:
http://irfanthomi.blogspot.com/

Tuesday, December 16, 2014

INSTALASI DAN KONFIGURASI VOIP SERVER PADA WINDOWS MENGGUNAKAN SOFTWARE 3CX

Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony atau Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa.
Definisi sederhana dari VoIP adalah suara yang dikirim melalui protokol internet (IP).

Pada posting sebelumnya saya telah melakukan instalasi dan konfigurasi server VoIP pada Ubuntu 12.04 menggunakan Asterisk. namun pada posting kali ini saya akan melakukan instalasi dan konfigurasi server VoIP pada Windows menggunakan 3CX.
3CX Phone System adalah sebuah software IP PBX yang dapat menggantikan perangkat fisik PBX / PABX. IP PBX dari 3CX ini telah didevelop khusus untuk sistem operasi Windows dan berprotokol standar SIP, sehingga akan lebih mudah dimanage dan tentunya akan cocok dengan segala jenis SIP Phone, softphone maupun IP Phone.

Untuk melakukan instalasi 3CX, dibutuhkan 3CX Phone System sebagai server nya akan di install pada Windows, dan 3CX phone to windows/android/iOS sebagai client, tergantung platform client yang digunakan sesuai keinginan.
software dapat di download di sini: www.3cx.com/phone-system/download-phone-system/

untuk langkah-langkah instalasi adalah sebagai berikut:
1. Buka file instalasi, maka muncul requirement pada PC yang dibutuhkan untuk menginstall 3CX tersebut
2. Anda akan disuruh untuk memilih IP yang digunakan untuk menshare jaringan ke platform client, pada saat ini saya menggunakan share wifi dengan IP 192.168.173.1

3. Public IP digunakan untuk IP cadangan jika server utama tidak bekerja, diisi sesuai dengan keinginan anda
4. dikarenakan saya baru melakukan instalasi untuk pertama kali, maka pilih Create New PBX, untuk membuat server PBX baru.
5. Pada laman ini, anda akan diminta untuk memberikan digit nomor sesuai dengan maksimal ekstension yang akan digunakan, saya memilih 3 digit dengan maksimum ekstension 899.
6. pada laman dibawah ini adalah Mail server, karena kita tidak menggunakannya, skip saja
7. laman ini adalah Admin login and password, dimana saya menset username dan password yang akan digunakan.
8. langkah dibawah ini adalah pembuatan extension, dikarenakan saya baru menginstal 3CX phone system, maka diharuskan untuk menambahkan extension terlebih dahulu dengan menekan add, lalu akan muncul laman seperti berikut

 Penambahan Extension terpenting pada pada Authentication ID dan Authentication Password, digunakan untuk login pada platform client 3CX kemudian Ekstension number adalah nomor telepon yang dituju.

9. Setelah itu, pilih next hingga selesai, tunggu instalasi selesai dalam beberapa saat hingga finish, kemudian server 3CX Phone System telah terbentuk.

Untuk Konfigurasi 3CX Phone System sebagai berikut
1. Masuk ke Directory instalasi (defaultnya pada disk C:/Program Files/3CX PhoneSystem) lalu pilih icon berikut.
 maka akan muncul tampilan seperti berikut.
 2. Login dengan Username dan Password administrator yang telah disetting pada instalasi sebelumnya, contoh nya saya mensetting Username: admin dan password: admin

3. Setelah sukses akan masuk ke lama utama 3CX yaitu Extension, pada laman ini anda dapat memantau kondisi account yang sedang aktif ataupun yang sedang melakukan panggilan, dengan informasi dan durasi yang lengkap. jika ingin menambahkan account yang lebih banyak, tekan tombol add dibagian kanan atas, kemudian pilih Extension seperti gambar berikut

4. Gambar dibawah ini saya mencoba menambahkan Account dengan nomor 104, setelah selesai klik OK.

5. Account sudah terbentuk dan siap untuk digunakan, terlihat bahwa account tersebut belum teregistrasi dikarenakan belum ada platform yang menggunakan account tersebut

6. Untuk meregistrasi account tersebut, masuk ke platform Client pada 3CX kemudian pilih Setting > Manage Account, pada posting ini saya menggunakan Platform Windows, seperti di bawah ini.
 7. Setelah teregister, Account siap digunakan untuk melakukan panggilan telepon seperti berikut ini. pada posting ini saya melakukan panggilan kepada platform iOS dengan nomor 101.

Note: Pada saat menggunakan 3CX, ada beberapa keunggunalan penting yang harus diperhatikan yaitu:
-  Client pada 3CX dapat digunakan pada Platform mana saja seperti windows, android, dan apple (iOS)
-  Jaringan yang digunakan bebas, bisa menggunakan kabel, ataupun dengan nirkable, sehingga bisa digunakan untuk jarak jauh dengan smartphone masing-masing dengan syarat terkoneksi wi-fi
-  Konfigurasi sangat mudah dilakukan, dan panggilan yang dilakukan masing-masing account dapat di kontrol

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Voice_over_IP
http://teknonesia.com/2012/04/3cx-phone-system-voip-server-untuk-os-windows/

Wednesday, December 10, 2014

Instalasi dan Configurasi Nagios 3 pada Ubuntu 12.04

          Nagios merupakan aplikasi open source monitoring sistem komputer, monitoring jaringan dan software aplikasi infrastruktur. Nagios menawarkan pemantauan dan layanan peringatan untuk server, switch, aplikasi, dan layanan. Nagios akan memberi peringatan pada admin ketika ada sesuatu yang salah pada Host dan akan mengirim peringatan kembali kepada admin untuk kedua kalinya ketika masalah telah diselesaikan.
 Sumber gambar: http://en.wikipedia.org/wiki/Nagios

          Tidak jauh berbeda dengan aplikasi manajemen jaringan yang lain seperti MRTG dan CACTI, pada Nagios ini, memberikan tampilan yang lebih baik dan penggunaan yang cukup mudah, dengan penambahan fungsi yang tidak ada pada MRTG dan CACTI.
          Beberapa fungsi yang terdapat pada Nagios ya itu:
  • Monitoring Service Jaringan (SMPT, POP3, HTTP, NNTP, ICMP, SNMP, FTP, SSH)
  • Monitoring Host Resource (beban processor, disk usage, system logs, dll
  • Monitoring hal lain seperti temperatur dan alarm
  • Menyediakan fitur plugin Data grafik 
  • Sistem Cek layanan di paralelkan
  • etc
Instalasi Nagios 3
     Yang paling utama adalah login dahulu sebagai Super Privilege Admin pada terminal dengan mengetikkan Sudo Su, lalu masukkan password.
     1. Dikarenakan Nagios web Server dan php supportnya, maka kita membutuhkan aplikasi Apache2, jadi kita harus menginstall Apache2 terdahulu dengan command
          apt-get install Apache2
     2. Setelah Apache2 terinstall, maka kita mendapatkan web server dan php support, sehingga konfigurasi nagios dapat dilakukan. command selanjutnya adalah menginstall Nagios3, jika Nagios3 telah terinstall, maka Remove dulu paket Nagios yang telah terinstall, hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa paket yang anda install lengkap dengan menginstall ulang paketnya sendiri dengan command
          apt-get Remove Nagios3 --purge
     3. setelah diremove, kemudian install kembali Nagios dengan command
          apt-get Install Nagios3
     akan muncul window sebagai berikut
      administration password akan dibutuhkan pada saat kita akan login ke server nagios yang telah kita install, jadi jangan sampai terupakan
     4. Ada beberapa Configurasi yang akan di edit yaitu sebagai berikut
      Yang pertama adalah nano /etc/nagios3/conf.d/localhost_nagios2.cfg
# A simple configuration file for monitoring the local host
# This can serve as an example for configuring other servers;
# Custom services specific to this host are added here, but services
# defined in nagios2-common_services.cfg may also apply.
#
define host{
        use                     generic-host            ; Name of host template to use
        host_name               jartel2
        alias                   Taufiq <LocalHost>
        address                 172.16.30.39
        }
define host{
        use                     generic-host            ; Name of host template to use
        host_name               jartel3
        alias                   Dewi
        address                 172.16.30.29
        }
define host{
        use                     generic-host            ; Name of host template to use
        host_name               jartel4
        alias                   Dyah
        address                 172.16.30.26
        }

# Define a service to check the disk space of the root partition
# on the local machine.  Warning if < 20% free, critical if
# < 10% free space on partition.
define service{
        use                             generic-service         ; Name of service template to use
        host_name                       jartel2
        service_description             Disk Space
        check_command                   check_all_disks!20%!10%
        }
define service{
        use                             generic-service         ; Name of service template to use
        host_name                       jartel3
        service_description             Disk Space
        check_command                   check_all_disks!20%!10%
        }
define service{
        use                             generic-service         ; Name of service template to use
        host_name                       jartel4
        service_description             Disk Space
        check_command                   check_all_disks!20%!10%
        }

# Define a service to check the number of currently logged in
# users on the local machine.  Warning if > 20 users, critical
# if > 50 users.
define service{
        use                             generic-service         ; Name of service template to use
        host_name                       jartel2
        service_description             Current Users
        check_command                   check_users!20!50
        }
define service{
        use                             generic-service         ; Name of service template to use
        host_name                       jartel3 
        service_description             Current Users
        check_command                   check_users!20!50
        }
define service{
        use                             generic-service         ; Name of service template to use
        host_name                       jartel4 
        service_description             Current Users
        check_command                   check_users!20!50
        }

# Define a service to check the number of currently running procs
# on the local machine.  Warning if > 250 processes, critical if
# > 400 processes.
define service{
        use                             generic-service         ; Name of service template to use
        host_name                       jartel2
        service_description             Total Processes
        check_command                   check_procs!250!400
        }
define service{
        use                             generic-service         ; Name of service template to use
        host_name                       jartel3        
        service_description             Total Processes
                check_command                   check_procs!250!400        }
define service{
        use                             generic-service         ; Name of service template to use
        host_name                       jartel4        
        service_description             Total Processes
                check_command                   check_procs!250!400
        }

# Define a service to check the load on the local machine.
define service{
        use                             generic-service         ; Name of service template to use
        host_name                       jartel2
        service_description             Current Load
        check_command                   check_load!5.0!4.0!3.0!10.0!6.0!4.0
        }
define service{
        use                             generic-service         ; Name of service template to use
        host_name                       jartel3
        service_description             Current Load
                check_command                   check_load!5.0!4.0!3.0!10.0!6.0!4.0
        }
define service{
        use                             generic-service         ; Name of service template to use
        host_name                       jartel4
        service_description             Current Load
                check_command                   check_load!5.0!4.0!3.0!10.0!6.0!4.0
        }

     Yang kedua adalah nano /etc/nagios3/conf.d/hostgroups_nagios2.cfg
# Some generic hostgroup definitions
# A simple wildcard hostgroup
define hostgroup {
        hostgroup_name  all
        alias           All Servers
        members         jartel2,jartel3,jartel4
        }

# A list of your Debian GNU/Linux servers
define hostgroup {
        hostgroup_name  debian-servers
        alias           Debian GNU/Linux Servers
        members         jartel2,jartel3,jartel4
        }

# A list of your web servers
define hostgroup {
        hostgroup_name  http-servers
        alias           HTTP servers
        members         jartel2,jartel3,jartel4
        }

# A list of your ssh-accessible servers
define hostgroup {
        hostgroup_name  ssh-servers
        alias           SSH servers
        members         jartel2,jartel3,jartel4
        }

# A list of your ping-accessible servers
define hostgroup {
        hostgroup_name  ping-servers
                alias           PING servers
                members         jartel2,jartel3,jartel4
        }


     Yang ketiga adalah nano /etc/nagios3/conf.d/services_nagios2.cfg
# check that web services are running
define service {
        hostgroup_name                  http-servers
        service_description             HTTP
     check_command                   check_http
        use                             generic-service
    notification_interval           0 ; set > 0 if you want to be renotified
}

# check that ssh services are running
define service {
        hostgroup_name                  ssh-servers
        service_description             SSH
    check_command                   check_ssh
        use                             generic-service
    notification_interval           0 ; set > 0 if you want to be renotified
}

# check that ping services are running
define service {
        hostgroup_name                  ping-servers
        service_description             PING
        check_command                   check_ping
        use                             generic-service
        notification_interval           0 ; set > 0 if you want to be renotified
}

     
     dari konfigurasi hostnya, saya menggunakan 3 komputer host yang akan dimonitoring yaitu jartel2, jartel3, dan jartel4

     5. Setelah selesai Restart nagios
          /etc/init.d/nagios3 restart
     6. Kemudian buka browser, lalu isi pada kotak URL: http:/localhost/nagios3. Kemudian anda akan dimintai username dan password. Isi default Username = nagiosadmin dan password (yang tadi anda isi ketika penginstalan nagios). Kemudian setelah login muncul seperti gambar dibawah ini:


     Berikut adalah beberapa tampilan yang dapat dilakukan pada saat pemanggilan data, seperti pada gambar dibawah ini.



Note:
  • Jika pada host terjadi Critical - Host Unrechable, maka kemungkinan service yang dilakukan tidak tercapai
  • Jika pada proses host terjadi Unknown berarti Proses tidak dikenali
Referensi:
  • http://irfanthomi.blogspot.com/2014/06/instalasi-nagios-3-pada-ubuntu-1204_14.html
  • en.wikipedia.org/wiki/Nagios

Wednesday, November 26, 2014

Instalasi dan Konfigurasi CACTI pada Ubuntu 12.04

          Cacti adalah salah satu software aplikasi open source yang merupakan solusi pembuatan grafik network yang lengkap yang menyediakan didesain untuk memanfaatkan kemampuan fungsi RRDTool sebagai penyimpanan data dan pembuatan grafik.


          Pada posting sebelumnya saya telah melakukan instalasi dan konfigurasi untuk memonitoring jaringan komputer menggunakan MRTG, namun pada posting kali ini akan menggunakan CACTI.
Pada fungsi penggunaan CACTI ini memiliki fungsi yang lebih banyak dari MRTG.  
          CACTI menyediakan pengumpulan data yang cepat, pola grafik advanced, metoda perolehan multiple data, dan fitur pengelolaan user. Semuanya dikemas secara intuitif, sebuah interface yang mudah digunakan mudah dipahami untuk LAN hingga network yang kompleks dengan ratusan device.
          Jika ingin menginstall Cacti pada Ubuntu anda, sebaiknya anda mengetahui bahwa paket-paket berikut merupakan paket yang harus ada pada sistem yaitu:
- Apache2 sebagai web Server dan php supportnya.
- Mysql Server dan php support.
- SNMPD
- RRDTool.
- CACTI (Latest Version).

           Pada Posting ini saya akan menunjukkan Tutorial Instalasi dan Konfigurasi Cacti. Sebelum nya kita telah pernah menggunakan SNMPD, maka dari itu, SNMPD yang pernah kita gunakan akan terhubung ke CACTI yang akan kita konfigurasi, jadi kita harus mengedit dahulu Location dan Name pada server CACTI yang akan dibuat menggunakan snmpd.conf (Jika diperlukan)

Lakukan Pengeditan pada bagian sysLocation dan sysContact
          sysLocation Jartel2
          sysContact Taufiq Hidayat
Kemudian save dan restart SNMPD menggunakan snmpd restart, lalu kita masuk pada Instalasi dan Configurasi CACTI

1. Yang paling utama adalah download dan Install CACTI pada system anda dengan command
          apt-get install cacti
maka akan muncul window berikut.

isi password sesuai keinginan anda kemudian oke.
Perlu diingat bahwa password harus terus diingat, dikarenakan jika CACTI ingin di Uninstall, system CACTI akan meminta memasukkan password server yang telah anda inputkan.

2. Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi CACTI dengna cara mengakses via browser dengan alamat http://(ip-server)/cacti/ sehingga muncul tampilan sebagai berikut, login menggunakan deffault Account Admin yaitu
          User Name : Admin
          Password : Admin
kemudian anda akan disuruh untuk mengganti password tersebut.

 setelah selesai anda akan masuk ke laman utama CACT

3. Setelah masuk ke laman Cacti, tambahkan Device dengan memilih menu device dan klik add pada bagian ujung kanan, maka akan muncul tampilan seperti berikut


  • Description : Nama Device yang akan dimonitoring.
  • Hostname : IP Address dari device yang akan dimonitoring.
  • Host Template : Pilih "Local Linux Machine" jika memonitoring Server atau "ucd/net SNMP Host" jika device yang akan dimonitoring PC biasa seperti windows Client
  • SNMP Version : Pilih sesuai versi SNMP yang di setup di device gateway, dalam hal ini Version 1
  • SNMP Community : umumnya pakai "public" tinggal menyesuaikan.
setelah selesai klik save, maka akan tampil laman seperti berikut, Jika terjadi error, maka kemungkinan terbesar tidak tersambung dengan IP yang diketikkan pada Host Name.
Lalu pada bagian Associated Data Query, pilih Add Data Query > SNMP - Interface Statistic dan Index - Method  > Uptime Goes Backward lalu tekan Add.
Untuk memastikan SNMP berjalan pada device, klik Verbose Query pada bagian Associated Data Query du SNMP - Interfaces Statistic. Klik Save kemudian masuk ke Create Graphs for this Host

Ceklis semua yang ada pada laman tersebut, kemudian Select a graph type: saya menggunakan "In/Out Bytes With Total Bandwidth" lalu klik tombo Create.

 4. Masuk ke tab Graph Management, lalu ceklis kembali yang ada lalu pilih Chose an action "Place on a Tree (Default Tree)" lalu klik Go.

5. Anda bisa melihat hasilnya pada Tab Graph yang ada di kiri atas, pada awalnya, tidak ada hasil apa-apa pada grafiknya, dikarenakan proses pengambilan data pada grafik yang digunakan akan memakan waktu sehingga anda harus mengunggu beberapa saat agar grafik akan muncul seperti tampilan dibawah ini.

          Dari hasil percobaan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, penggunakaan CACTI lebih kompleks digunakan dibanding dengan MRTG, dikarenakan bukan hanya bandwidth yang dapat dimonitoring, namun semua Process yang dilakukan komputer seperti Process, Disk, Memory Usage, Trafic, dan sebagainya dapat di monitoring dengan CACTI tersebut